Monday 16 January 2012

Ulasan Ilmian Mengenai Mual dan Muntah

Nausea, atau yang biasa kita kenal dengan ”mual” adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan, secara samar dialihkan pada epigastrium dan abdomen dan sering kali memuncak dengan muntah-muntah, (kamus kedokteran Dorland). 

Muntah adalah cara saluran cerna bagian atas
membuang isinya sendiri bila teriritasi, teregang, atau terangsang berlebihan sehingga terjadi pengeluaran isi lambung atau usus secara ekspulsif melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot-otot perut.
Empat area utama pengirim rangsangan :
1.      Saluran pencernaan. Neurotransmitter yang berperan serotonin, asetilkolin, histamin, substansia P
2.      Chemoreceptor trigger zone. Neurotransmitter utama adalah dopamin yang mengaktivasi  D2 receptor dan serotonin yang mengaktivasi 5HT3 receptor
3.      Vestibular apparatus. Rangsangan timbul berasal dari gerakan tubuh pada saat mengendarai mobil dll.
4.      Cerebral cortex. Rangsangan yang muncul biasanya berupa rangsangan sensori seperti mencium bau sesuatu, melihat sesuatu yang memicu muntah dll
Rangsangan yang menyebabkan muntah dapat terjadi pada setiap bagian saluran pencernaan, meskipun peregangan atau iritasi lambung atau duodenum memberikan rangsangan yang paling kuat.
Penyebab
Penyebab utama muntah adalah :
1.      Stimulasi taktil (sentuh) di bagian belakang tengkorak.
2.      Iritasi atau peregangan lambung dan duodenum.
3.      Peningkatan tekanan intracranial. Misalnya, akibat perdarahan intraserebrum atau cedera kepala yang menyebabkan adanya pembengkakan dan perdarahan dalam rongga tengkorak.
4.      Rotasi atau akselarasi kepala yang menimbulkan pusing bergoyang. Misalnya, sewaktu mabuk perjalanan.
5.      Nyeri hebat yang berasal dari berbagai organ. Misalnya, nyeri sewaktu batu ginjal melewati saluran kemih.
6.      Bahan kimia, termasuk obat atau bahan beracun yang memulai muntah baik dengan bekerja di bagian atas saluran pencernaan maupun dengan merangsang kemoreseptor di kemoreseptor trigger zone khusus di otak.
7.      Muntah psikis yang dicetuskan oleh factor emosi. Misalnya, melihat atau membaui sesuatu bahkan muntah sebelum mengikuti ujian.
Mekanisme Mual dan Muntah
            Gerakan vomitus dikendaikan oleh dua pusat medularis yang fungsional berbeda: pusat vomitus di bagian dorsal retikulum lateralis dan kemoreseptor  trigger zone di daerah postrema dasar ventrikulus keempat. Setiap orang memiliki ambang yang sangat berbeda terhadap pelbagai stimulus pada pusat vomitusnya. Pusat muntah mengontrol dan mengintegrasi kerja emesis. Pusat muntah ini menerima rangsangan aferen dari traktus gastrointestinal dan bagian lain dari tubuh, dari batang otak yang lebih tinggi dan pusat korteks, terutama aparatus labirintin, dan dari zona pencetus kemoreseptor. Lintasan eferen yang penting pada vomitus adalah nervus frenikus (pada diafragma), nervus spinalis (pada muskulatur interkostalis dan abdominalis), dan serabut-serabut saraf eferen viseral dalam nervus vagus (pada laring, faring, esofagus, dan lambung). Pusat muntah berlokasi dekat pusat medula lain yang mengatur fungsi respirasi, vasomotor, dan autonomik yang dapat terkena pada proses muntah.
            Chemoreceptor trigger zone dengan sendirinya tidak mampu menimbulkan gerakan vomitus; aktivasi zona ini lebih memberikan impuls eferen pada pusat vomitus medularis yang selanjutnya akan memulai emesis.  Chemoreceptor trigger zone merupakan kemoreseptor emetik yang dapat diaktivasi oleh berbagai stimulus atau obat, termasuk apomorfin, digitalis, toksin bakteri, radiasi, dan abnormalitas metabolik sebagaimana terjadi pada keadaan uremia serta hipoksia.
Kelainan sistem saraf pusat yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial (misalnya neoplasma, ensefalitis, hidrosefalus) dapat disertai dengan vomitus yang sering bersifat proyektil (muntah yang menyemprot dengan kuat sekali).
            Muntah diawali oleh inspirasi dalam dan penutupan glotis. Diafragma yang berkontraksi turun menekan lambung sementara kontraksi otot-otot abdomen secara simultan menekan rongga abdomen, sehingga tekanan intra-abdomen meningkat dan isi abdomen terdorong ke atas. Karena lambung yang lunak itu tertekan antara diafragma dari atas dan tekanan rongga abdomen dari bawah, isi lambung terdorong ke dalam esofagus dan keluar melalui mulut. Glotis tertutup, sehingga muntahan tidak masuk ke saluran pernapasan. Uvula juga terangkat untuk menutup rongga hidung.

Daftar Pustaka

   Sherwood, Lauralee. Human Physiology From Cell to Systems. 5th Edition. 2004. Thomson Brooks/Cole.
  Junquier, LC.Histologi Dasar. Edisi 8. Bab 23. 1998. jaringan saraf & sistem saraf. Alih Bahasa: L tambayong. Hal 163-71. EGC
   Price, Sylvia Anderson; Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit; alih Bahasa, Brahm U. Pendit [et. Al.]; ed. 6; Jakarta : EGC, 2005.

2 comments:

  1. mau nanya kalo pada pasien hepatitis kan terjadi peningkatan enzim sgot dan sgpt, nah pada pasien hepatitis kan ada mual dan muntah , ada hubungannya ga ? apa karena sgot sgpt itu langsung mencetus kemoreseptor trigger zone atau sgot dan sgpt itu mengiritatif mukosa lambung sehingga muncul rangsangan muntah terima kasih jawabannya

    ReplyDelete
  2. Owh ya saya juga mau bertanya apakah mekanisme mual dan muntah pada orang yang sakit dengan gejala yang di alami oleh ibu hamil itu sama?

    ReplyDelete

Leave a Comment To My Blog Please,,, (^_^)

Stroke adalah Serangan Otak Gawat Darurat

Stroke   Stroke adalah Serangan Otak Gawat Darurat    ( Ilustrasi Stroke : https://theheartysoul.com/signs-of-strokes-in-women/) ...

POSTINGAN LAINNYA