Minggu pagi (15/01/12), saat sedang menikmati sarapan sambil menonton televise, tiba-tiba saya dikejutkan bunyi ringtone smartphone saya. Ternyata ada panggilan masuk dari dokter pendamping internship saya di Puskesmas Rangkasbitung, beliau menugaskan saya untuk membantu menjaga posko bencana banjir yang sedang melanda rangkasbitung 2 hari terakhir.
Follow @Kang_AntonH
Ilustrasi Banjir |
Sejak sabtu (14/01/12) banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak, Banten. Beberapa sungai di
Rangkasbitung meluap dan dipastikan debit air sungai naik ke pemukiman penduduk karena curah hujan di kawasan hulu sungai cukup tinggi dan berlangsung sepanjang hari. Luapan Sungai Ciujung yang melintasi Kota Rangkasbitung cukup tinggi dan banjir belum surut. Banjir yang menimpa warga Rangkasbitung karena mereka tinggal di daerah aliran sungai (DAS).
Rangkasbitung meluap dan dipastikan debit air sungai naik ke pemukiman penduduk karena curah hujan di kawasan hulu sungai cukup tinggi dan berlangsung sepanjang hari. Luapan Sungai Ciujung yang melintasi Kota Rangkasbitung cukup tinggi dan banjir belum surut. Banjir yang menimpa warga Rangkasbitung karena mereka tinggal di daerah aliran sungai (DAS).
Tanpa pikir panjang, sebagai dokter sayapun langsung mengiyakan panggilan tugas tersebut, saya langsung melahap habis sarapan saya dalam sekejap, mandi, berpakaian dan membawa peralatan tempur (stethoscope, tensimeter, dan thermometer). Sebelum berangkat, saya berkoordinasi dengan kepala puskesmas rangkas mengenai lokasi posko banjir dan rute menuju tempat tersebut. (maklum saya baru 2 minggu bertugas di Rangkasbitung). Setelah jelas mendapatkan arahan ke lokasi posko, saya langsung meluncur ke TKP menggunakan black skywave-ku. Cuaca yang dingin dan hujan tak menghalangi laju motorku (cz dah make jas hujan). Akhirnya dengan badan sedikit basah karena air hujan saya sampai di posko Banjir di dekat Jembatan Dua Rangkasbitung. Ternyata di posko tersebut sudah banyak petugas kesehatan yang berjaga, akhirnya saya dimandatkan oleh kepala puskesmas untuk membantu di Posko banjir di pengungsian Vihara Ananda Kebon Kopi Rangkasbitung.
Saya diantar langsung oleh dr.M.Shoim (Kepala Puskesmas Rangkasbitung) menuju posko Kebon Kopi. Sesampainya di lokasi dengan sedikit pengarahan dari beliau, saya langsung membantu menangani pengobatan di posko tersebut. Posko tempat saya bertugas berdekatan dengan lokasi pengungsian warga korban banjir yaitu di Aula Vihara Ananda. Di tempat pengungsian tersebut kurang lebih terdapat 200 orang yang mayoritas merupakan warga Kb.Kopi Rangkasbitung.
Kondisi di Depan Pengungsian |
Obat-obatan di Posko Kesehatan |
Di posko banjir selama sekitar 5 jam, warga masyarakat yang datang berobat 60 orang. Mayoritas mengalami gejala dermatitis, tinea pedis (jamur), diare dan infeksi saluran pernapasan akut. Menurut salah satu petugas di posko jumlah ini relative sedikit jika dibandingkan jumlah warga yang berobat tadi malam yang mencapai 150 orang lebih.
Saat waktu senggang, saya mengobrol dengan beberapa pengungsi, relawan, petugas dinkes, dan polisi. Ternyata banjir seperti ini bukanlah pertama kali terjadi, sudah sering terjadi. Bahkan bias dibilang tiap tahun terjadi, tapi biasanya tidak separah ini. Banjir yang paling parah terjadi sekitar awal tahun 2000. Ketinggian air bahkan melebihi 2 meter. Banjir yang terjadi sekarang menurut mereka cukup tinggi, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Ada beberapa kisah yang sedikit mengejutkan dari obrolan saya. Menurut seorang warga, tadi malam ketika sebagian besar rumah terendam banjir dan ditinggalkan warga mengungsi, di tengah-tengah perumahan yang terendam terdengar suara gaduh music dangdut, padahal tidak ada orang dan listrik mati. Benar atau tidaknya? Wallahua’lam. Kemudian pagi harinya warga menemukan ada seekor buaya yang cukup besar terjebak di tengah-tengah pemukiman warga yang sudah mulai surut. Sehingga sempat menghebohkan.
Jarum jam menunjukkan jam dua siang, waktunya pergantian shift petugas posko dan saya pun pamit dan pulang ke kontrakan. Sekian sedikit cerita dari saya, semo9a pengalaman saya bermanfaat dan berkenan di hati pembaca. Dan kepada korban banjir sungai Ciujung Rangkasbitung, diberi kekuatan, ketabahan, kesabaran dan keikhlashan dalam menghadapi bencana ini. Amienn…
Follow @Kang_AntonH
No comments:
Post a Comment
Leave a Comment To My Blog Please,,, (^_^)