Saturday 24 December 2011

Dokter ''Bertengger'' di Atap Mobil Elf

     Ada sebuah pengalaman menarik saat saya pertama kali menggunakan angkutan umum menuju ke RSUD Malingping Lebak Banten tempat saya mengabdi (internship.red).  Saat itu sekitar bulan juni 2011, Setelah mengambil cuti sejenak  dari RS untuk mencari udara segar (walaupun penuh polusi) di Jakarta, maklum di Malingping ga ada tempat refreshing selain pantai,pantai dan pantai.
     Sabtu pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, saya mulai mandi dan bersiap2 bwat berangkat ke Malingping. Belum apa-apa, saya sudah galau ngebayangin betapa melelahkannya perjalanan ke Malingping, mirip film-film son go kong (journey to the west), arah banten dari jakarta adalah barat, Alaaahh lebay,,,?? Ga..!!! karena  sebelumnya, pas pertama kali ke malingping memang perjalanannya super duper melelahkan, bayangin aja. Jalur Jakarta Serang (TOL Merak) saat itu kondisinya lumayan rusak parah, di tambah jalur Serang - saketi - Malingping sepanjang kurang lebih 90 kilometer hamper semuanya jalan Off-Road, lobang2 besar menganga hamper sepanjang jalan,sepanjang jalan perkebunan kelapa sawit membentang, ditambah kondisi cuaca saat itu yang hujan lebat,  menambah derita perjalannan ke barat (Malingping.red). Jakarta-Malingping yang ga’ lebih dari 200km jaraknya ditempuh kurang lebih 10 jam. Subhanallah,,,
     Kembali ke topik, Meskipun galau dan badan ini terasa berat untuk melangkah kembali ke malingping, tapi tiba-tiba saya teringat wajengan Prof.MK.Tadjuddin tentang semangat pengabdian, semangat saya langsung bangkit menuju malingping lagi. Dan kali ini saya berangkat ke malingping melalui jalur rangkasbitung, bukan Serang.
      Jam 07.00, saya berangkat menuju stasiun Sudimara Jombang, Alhamdulillah lancer, 30 menit kemudian dari Sudimara saya langsung naik KRL Ekonomi jurusan serpong. Lha… dokter kok naik ekonomi? Dokter juga manusia gan.hehehe. Sebenernya sih biar bisa ngejar kereta yang ke rangkas jam 08.15. Singkatnya saya sampai di stasiun Rangkasbitung jam 10.00 WIB. Alhamdulillah perjalanan sampai sini masih lancer, aman, dan terkendali.
     Sampai di stasiun Rangkasbitung, saya langsung naik ojek ke Terminal Rangkas, Huffft kesialan sudah muali kerasa. Gara-gara lupa nego harga ojek sebelum naik, tuh abang ojek langsung nembak 10ribu, ditawar mentok 7500 rupiah. Padahal tariff normalnya “goceng” doing, rugi Bandar deh. Dan Perjalanan pun berlanjut, sesampainya di terminal saya langsung ditarik-tarik calo, makin galau lagi deh, mau pilih yang mana?wkwkwkw, maklum baru pertama kali, jadi bingung. Tiba-tiba seorang calo dengan logat sunda menawarkan “ Mau ke mana a? Pandeglang? Malingping? Cikotok?”. Langsung kujawab “Mau ke malingping bang…!!!”. Jrenggg,,, dari sinilah penderitaan di mulai.
     Saya diantarkan ke sebuah Angkutan Elf jurusan Rangkas-Cikotok, kata si abang calo, mobil ini lewat malingping. Saya percaya aja deh, biar cepet sampe. Akhirnya saya naik, ada sekitar 6 penumpang lain yang sudah menunggu di dalam mobil. Langsung mikir “ Wah kayaknya bakal cepet nih berangkatnya,udah hamper penuh penumpangnya”. Ternyata sampai 1 jam kemudian mobil yang saya naiki belum bergeser 1cm-pun dari tempat awal. Saat hati semakin galau nungguin mobil berangkat, datenglah seorang ibu membawa anak kecil naik mobil elf yang saya naiki. Akhirnya… berangkaatt….horee, teriakku dalam hati. Sekitar 3 menit elf malaju, tiba-tiba berbelok ke sebuah SPBU. Saya mikir “palingan juga bentar,isi bensin doing…”, ternyata di SPBU tersebut berbaris rapih elf-elf jurusan rangkas-cikotok ngetem menunggu penumpang. Dan mobil elf-ku pun turut mengisi jejeran antrian elf ngetem. Kondisi siang itu sangat terik dengan udara penuh debu serta polusi. Sambil menghela nafas berat saya mencoba bersabar, waktu terasa berjalan sangat lambat, dan 1,5 jam kemudian (pukul 12.30 siang) elf-ku pun berangkat. Waktu 2,5 jam kuhabiskan untuk duduk termangu dalam elf yang menunggu penumpang.
     Mobil elf melaju perlahan meninggalkan SPBU alias Stasiun Pe-ngeteman Bikin Ueneg. Jangan senang dulu, justru dari sini pengorbananku semakin berat. Dalam perjalanan satu persatu penumpang turun, ternyata sebagian besar penumpang jarak dekat, padahal perjalanan yang harus saya tempuh sekitar 60 kilometer lagi, dalam elf hanya tersisa 4 orang, Kami berempat, 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Di tengah perjalanan kala matahari semakin terik dan tersenyum lebar, saya beserta 3 orang penumpang lain dioper/dipindahkan ke angkutan Elf lain dengan jurusan yang sama. Padahal kondisi elf yang akan kami naiki sudah penuh sesak penumpang, bahkan ada yang bergelantungan di pintu elf. kalaupun dipaksakan Cuma 1 orang dari kami yang bias masuk, sang penumpang wanita itu pastinya. Oleh supir, kami disuruh naik di atap Elf. Whats?? Iya… Atap mobil Elf. Walau sempat protes, tapi daripada nunggu angkutan berikutnya yang kemungkinan baru lewat lagi sekitar 2 jam kemudian, saya memutuskan naik ke atap elf tersebut. Elf(2)-ku pun melaju.
      Panas terik sinar matahari siang itu langsung menyengat kulitku tanpa penghalang. Makin hitam deh kulitku kepanggang sinar matahari di atap mobil elf.  Padahal ga bawa sunblock lagi. Akhirnya saya mencari akal, bongkar-bongkar tas ransel nyari baju atau kaos buat nutupin badan dan muka biar ga kena angin dan terik matahari. Akhirnya… Henshin (Berubaaaahhh….) Jrengggg…!!!

Kostum Siap Perang di Atap Elf
Perjalanan terpanjang yang pernah kulalui, sepanjang perjalanan yang ada hanyalah jalanan berlobang, ranting-ranting pohon tiada henti hamper menghajar wajah tampanku, kabel-kabel listrik satu demi satu kuhindari dengan manuver mengelak ala kera sakti. (kan mirip journey to the west…).
Alih-alih menggerutu dan menangis karena kepanasan dan capek menghindari rintangan ranting pohon dan kabel listrik di jalan, mendingan jeprat-jepret deh. Nih hasilnya,,,

 (Foto halangan dan rintangan selama di jalan, plus pemandangan indah di kanan-kiri jalan)

Setelah sekitar 2 jam bertengger di atap mobil elf yang mengarungi ganasnya jalan saketi-malingping akhirnya sampai juga ke RSUD Malingping. Journey to the west done… yippie. Sesuatu banget yah perjuangannya. Start dari Jakarta jam 07.00 pagi sampai di malingping jam 03.15 sore hamper 9 jam perjalanan. Unforgottable moment banget.


7 comments:

  1. Cool ton, mau ikut berpetualang dong

    ReplyDelete
  2. perjuangannya bang! ditunggu cerita2 luar biasa lainnya ya.

    ReplyDelete
  3. @Unknown: boleh2, mari kita ngebolang bersama,,,

    @Putra: InsyaAllah, nanti saya share lagi klo ada yang menarik...

    ReplyDelete
  4. pengalaman yang menarik bang. Nice Journey.
    and wait for your other stories about thats.

    ReplyDelete
  5. wah Luchu Kocak Seru Haru dan Inspiratif

    ReplyDelete
  6. Ha ha ha...anton...kasian banget..skrg de th 2015..jalan menuju malingping semua full cor..persis jalan tol..jkt - mlp skrg cuma 3.5 jam...
    ayo..main kesini..napak tilas..nanti gw traktir

    ReplyDelete

Leave a Comment To My Blog Please,,, (^_^)

Stroke adalah Serangan Otak Gawat Darurat

Stroke   Stroke adalah Serangan Otak Gawat Darurat    ( Ilustrasi Stroke : https://theheartysoul.com/signs-of-strokes-in-women/) ...

POSTINGAN LAINNYA