Saturday 14 January 2012

Saat Angin Puting Beliung Menerjang Desaku

     Sekitar dua pekan lalu, hari jum’at 31 Desember 2011. Di penghujung tahun 2011 Allah menyapa masyarakat desa Tegalgubug Cirebon melalui terpaan angin putting beliung. Dari berbagai saksi yang menyaksikan kejadian itu secara langsung, beginilah ceritanya. Hari itu tidak seperti biasanya hujan gerimis turun sepanjang hari sehingga langit tampak gelap dan tidak bersahabat. Udarapun begitu dingin sehingga membuat sebagian besar orang enggan untuk beraktifitas. Tapi hari jum’at adalah hari pasar di desa kami, sehingga sebagian besar orang dewasa tetap bekerja mempersiapkan barang dagangannya di pasar sandang tegalgubug, yang konon katanya merupakan pasar pakaian terbesar se-asia tenggara.

     Sore itu di rumahku hanya ada 2 adikku yang paling kecil, sekitar pukul 16.30 WIB, hujan menjadi semakin deras dan
awan hitam seperti mengepung desa kami, tidak berapa lama kemudian kondisi di luar rumah semakin gaduh, gemuruh suara angin, disertai gelegar halilintar. Semakin lama suara gemuruh angin semakin menjadi-jadi, disusul suara takbir saling barsahutan dari pengeras suara mushollah-musholah serta masjid. Sebagian besar warga panik karena angin yang begitu kuatnya menerbangkan atap-atap rumah mereka, menumbangkan pepohonan bahkan merobohkan rumah mereka. Sebagian tetanggaku yang panik berhamburan keluar dari rumah mencari perlindungan ke tempat yang aman, mereka hendak pergi ke masjid untuk berlindung, namun justru masjidlah yang mengalami kerusakan yang cukup parah diterjang angin. Ditengah kebingungan mereka melihat rumahku yang terlatak tidak jauh dari masjid, terlihat cukup aman untuk berlindung, sehingga sekitar 20 orang tetanggaku berteduh di emperan depan rumahku yang sebenarnya tidak terlalu luas. Seketika rumahkupun menjadi gaduh dan penuh dengan gema takbir warga yang panik.
     Bahkan saat kejadian salah seorang saudaraku, saat sedang dalam perjalanan ke pasar tegalgubug mengandarai motor harus berhenti dan bersembunyi serta berpegangan di balik motornya sambil berdo’a an beristigfar saat menyaksikan angin menerjang dan menerbangkan atap rumah dan pepohonan. Alhamdulillah dia selamat tanpa luka lecet sedikitpun.
     Setelah angin mereda dan dan warga pun kembali pulang ke rumah masing-masing. Saya mendengar kabar bahwa sekitar 350 rumah rusak dan puluhan diantaranya roboh tertimpa pohon. Bahkan rumah tetangga samping rusak parah, tertimpa pohon mangga yang cukup besar. Atap rumah paman dan nenekku sekitar 80% hilang terbawa angin. Alhamdulillah rumahku hanya mengalami kerusakan sedikit, sekitar 15-20 atap di rumah bagian belakang terjatuh akibat ranting pohon yang jatuh menimpa rumah tetanggaku sedikit mengenai rumahku.

Rumah Tetangga Yang Rusak Parah

Pemandangan Tepat di depan rumahku
Pepohonan tumbang

Sebagian 'view' Masjid yang rusak

Ya Allah, berikanlah warga desa kami ketabahan dan kekuatan atas musibah yang menimpa. Semo9a ada hikmah dibalik setiap kejadian. Dan musibah seperti ini tidak akan menimpa kami lagi. Amienn,,,
Apakah ini ujian? Cobaan? Musibah? Atau Peringatan dariNYA? Wallahua’lam,,,







3 comments:

  1. semoga diberi ketabahan

    ReplyDelete
  2. Semoga semua diberikan keselamatan... Nice blog dok! Thanks sudah mampir ke blog saya

    ReplyDelete
  3. @dr.Adi Wiryawan: amieenn,,, iya dok, sama-sama makasih juga dah mampir d blogku,
    baru belajar nulis nih dok. jadi masih berantakan blog n tulisannya.

    ReplyDelete

Leave a Comment To My Blog Please,,, (^_^)

Stroke adalah Serangan Otak Gawat Darurat

Stroke   Stroke adalah Serangan Otak Gawat Darurat    ( Ilustrasi Stroke : https://theheartysoul.com/signs-of-strokes-in-women/) ...

POSTINGAN LAINNYA